Angin kembali meniup kewajahku
Menatap,….mata yang hampa tanpa obyek
Sepoi menggugah rasa penuh gundah
Dikau sarang pedih perihku
Aku bahkan tak sempat mengelak
Dorongannya semakin kuat
Oh hati………
Hatiku entah mengapa
Ia diliputi bimbang
Ia dibungkus resah
Bahkan tak satupun suara terdengar merdu
Ah ….. aku…
Aku ingin mati saja
Tapi aku melarangmu mati, sebab mati tak pernah mati
Aku sarankan agar kau menulisnya disecarik kertas
Lalu buanglah ditengah samudera
Biarkan ombak yang membaca coretanmu
Biarkan buih yang menari bersamanya
Sebab disitulah rasa
Aku mau meminta kepadamu
Bawakan aku secangkir anggur
Karena rokok tak mampu menolongku
Ia hanyalah asap, dihempaskanpun resah tak terbawa
Dulu ia mampu menolongku
Tapi sekarang asappun tak mau denganku
Ingin aku benturkan saja kepalaku
Agar semua ingatanku bisa hilang
Tapi aku melarangmu
Sebab raga tanpa ingatan, bagaikan langit tanpa bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar